Makalah Sistem Pakar






MAKALAH 
 
SISTEM PENGANTAR INFORMASI MANAJEMEN

Disusun Oleh :

Eka Susyatih (1114****
Diddi Rizaldi (1114****)
Fertiana Rahmayani (1114****)
Linda Priyanti (1114****)
Restu Saputra (1114****)
Sulastri (1114****)

SISTEM PAKAR 
Dosen Pembimbing : Deasy Purwaningtias, M.KOM

AKADEMIK BINA SARANA INFORMATIKA
PONTIANAK
2014





Kata pengantar

            Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang mana telah  senantiasa memberikan Rahmat dan Hinayah-Nya berupa kemudahan dan kelancaran serta petunjuk-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah  yang  berjudul  “SISTEM PAKAR”.  Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Sistem Informasi Manajemen.  Makalah ini  juga bertujuan untuk  mengetahui tentang Sistem Pakar, Komponen-komponen Sistem Pakar, serta Kelebihan dan Kekurangan yang dimiliki Sistem Pakar.
          Beribu-ribu ucapan  terima kasih kami haturkan kepada dosen Pengantar  Sistem Informasi  Manajemen, Ibu Deasy Purwaningtias, M.KOM yang telah membimbing kami. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah membantu kami dalam menyelesaikan Tugas Makalah ini.  Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sebuah kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak Pembaca yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini. Semoga Allah SWT selalu meridhai semua usaha kita.
 Amin
Akhir kata, kami selaku Penulis mengucapkan terima kasih,  dan permintaan maaf yang sebesar-besarnya  jika ada kesalahan dalam penulisan Makalah ini.

Penyusun



Penulis







Daftar Isi

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI   ............................................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan
1.      Latar Belakang  .............................................................................................................. 1
2.      Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
3.      Maksud dan Tujuan ...................................................................................................... 2
BAB II Landasan Teori  ............................................................................................................... 3
BAB III Pembahasan
1.      Perkembangan Sistem Pakar ....................................................................................... 4
2.      Definisi Sistem Pakar ...................................................................................................  4
3.      Contoh Sistem Pakar  ....................................................................................................  5
4.      Struktur Sistem Pakar ...................................................................................................  6
5.      Komponen Sistem Pakar ............................................................................................... 8
6.      Keuntungan dan Kekurangan Sistem Pakar .............................................................  12
7.      Ciri-ciri Sistem Pakar ................................................................................................... 13
8.      Manfaat Sistem Pakar ................................................................................................... 13
BAB IV Penutup
1.    Kesimpulan .................................................................................................................... 15
2.    Saran ............................................................................................................................... 15




 






BAB I
PENDAHULUAN

Bab ini berisi pembahasan masalah umum yang meliputi latar belakang pemilihan judul makalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan.

1. LATAR BELAKANG
Pada era yang memiliki perkembangan teknologi dan informasi sangat pesat seperti
sekarang ini, komputer bukanlah sebuah perangkat yang asing bagi kita. Perkembangan pesat diberbagai bidang tidak pernah terlepas dari peran teknologi khususnya komputer. Pada awalnya, komputer hanya digunakan dalam bidang-bidang khusus, terutama bidang militer yang dimulai pada jaman perang dunia kedua. Komputer dan perangkat lunak dianggap sebagai hal yang rumit.
Tetapi seiring perkembangan jaman, komputer selalu memiliki peran penting di setiap bidang kehidupan manusia. Salah satunya pada bidang Teknologi Informasi dan Komputer yang dapat membantu bidang-bidang ilmu lain untuk mempermudah pelaksanaannya adalah Sistem Pakar. Sistem  Pakar merupakan perangkat lunak (Software) yang diciptakan menyerupai seorang pakar yang dapat menjawab serta memberikan solusi untuk setiap permasalahan yang dialami oleh penggunanya.


2. RUMUSAN MASALAH

Untuk mengkaji dan mengulas tentang Sistem Pakar, maka diperlukan sub-pokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apa definisi dari Sitem Pakar ?
2.      Bagaimana perkembangan Sistem Pakar ?
3.      Apa saja contoh dari Sistem Pakar ?
4.      Bagaimana struktur dari Sistem Pakar ?
5.      Apa saja komponen dari Sistem Pakar ?
6.      Apa saja kelebihan dan kekurangan dari Sistem Pakar ?
7.      Apa saja ciri ciri yang dimiliki oleh Sistem Pakar ?
8.      Apa saja manfaat yang dimiliki oleh Sistem Pakar ?

3. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Sistem Informasi Manajemen dan menjawab pertanyaan yang ada pada perumusan masalah. Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan  baik Penulis maupun bagi Pembaca tentang Sistem Pakar.












BAB II
LANDASAN TEORI

Konsep dasar Sistem Pakar mencakup beberapa persoalan mendasar, antara lain siapa yang disebut Pakar, apa yang dimaksud dengan keahlian, bagaimana keahlian dapat ditransfer dan bagaimana sistem bekerja.
Pakar (Expertise) adalah orang yang memiliki pengetahuan, penilaian, pengalaman, metode khusus, serta kemampuan untuk menerapkan bakat dalam memberi nasihat dan memecahkan masalah. Pakar biasa memiliki beberapa konsep umum. Pertama, harus mampu memecahkan persoalan dan mencapai tingkat performa yang secara signifikan lebih baik dari orang kebanyakan. Kedua, Pakar adalah relatif. Pakar pada satu waktu atau satu wilayah mungkin tidak menjadi pakar di waktu atau wilayah lain. Misalnya, mahasiswa kedokteran mungkin disebut pakar dalam penyakit dibanding petugas administrasi, tetapi bukan pakar di rumah sakit terkemuka.
Biasanya pakar manusia mampu melakukan hal berikut :  
1.      Mengenali dan merumuskan persoalan,
2.      Memecahkan persoalan dengan cepat dan tepat,
3.       Menjelaskan solusi,
4.      Belajar dari pengalaman,
5.      Menyusun ulang pengetahuan,
6.      Membagi-bagi aturan jika diperlukan,
7.      Menetapkan relevansi Keahlian
Keahlian adalah pengetahuan ekstensif yang spesifik terhadap tugas yang dimiliki pakar. Pakar  manusia  memiliki  sistem  perbaikan-pengetahuan :  yakni  mereka  dapat  menganalisis  pengetahuannya  sendiri  dan  kegunaannya,  belajar  darinya,  dan  meningkatkannya  untuk  konsultasi  mendatang. Serupa pula, evaluasi tersebut diperlukan  dalam  pembelajaran  komputer  sehingga  program  dapat  menganalisis alasan keberhasilan atau kegagalannya. Hal ini dapat  mengarah  kepada  peningkatan  sehingga  menghasilkan  basis  pengetahuan  yang  lebih  akurat  dan  pertimbangan  yang  lebih  efektif.






BAB III
PEMBAHASAN

1.    Perkembangan  Sistem Pakar
Sistem Pakar dikembangkan pertama kali oleh komunitas Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan atau Intelegensi Artifisia pada tahun 1940-an, Sistem Pakar Post E.L membuktikan bahwa permasalahan-permasalahan komputasi dapat diselesaikan dengan metode if-then. Pada tahun 1961, Sistem Pakar General Purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh A.Newel dan  H. Simon, Sistem Pakar sebuah program yang dibangun untuk menyelesaikan permasalahan mulai dari games sampai matematika integral. Pada tahun 1969, Sistem Pakar DENDRAL dibangun di Stamford University atas permintaan NASA (Buchanan and Feigenbaum) untuk melakukan analisis kimiawi terhadap kondisi tanah di planet Mars. Pada tahun 1970, Sistem Pakar MYCN dibuat untuk mendiagnosa medis oleh Buchanan dan Shortlifee. Dan pada tahun 1982, Sistem Pakar R1/XCON adalah sistem pakar pertama yang dibuat oleh para peneliti di Carnegie Melon University (CMU).

2.    Definisi Sistem Pakar
Secara umum, Sistem Pakar (Expert System) didefinisikan sebagai sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan para pakar (ahli). Sistem Pakar (Expert System) juga dapat diartikan sebagai sistem informasi yang berisi dengan pengetahuan dari pakar-pakar tertentu sehingga dapat digunakan untuk konsultasi. Kita sering mendengar kata-kata pakar dan ahli di kehidupan sehari-hari, secara umum Pakar (Expertise) adalah pengetahuan yang ekstensif dan spesifik yang diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan pengalaman.
Menurut Efraim Turban, Sistem Pakar (Expert System) harus mengandung keahlian, ahli, dan kemampuan. Sedangkan keahlian adalah suatu kelebihan penguasaan pengetahuan di bidang tertentu yang diperoleh dari pelatihan, membaca, atau pengalaman.
Sistem Pakar  (Expert System) tidak untuk menggantikan kedudukan seorang pakar (ahli) tetapi untuk menyalurkan pengetahuan dan pengalaman pakar (ahli) tersebut.


3.   Contoh Sistem Pakar
Berikut beberapa contoh dari Sistem Pakar :
Sistem Pakar (Expert System)
Kegunaan
MYCIN dirancang oleh Edward Feigenbaum (Universitas Stanford)
Mendiagnosa penyakit
DENDRAL
Mengidentifikasi struktur molecular campuran yang tidak dikenal.
XCON & XSEL dikembangkan oleh DEC dan CMU
Membantu konfigurasi system komputer besar
SHOPIE
Analisis sirkuit elektronik.
PROSPECTOR didesign oleh Sheffield Research Institute
Digunakan di dalam geologi untuk membantu mencari dan menentukan deposit.
FOLIO
Membantu memberikan keputusan bagi seorang manajer dalam hal stok broker dan inverstasi.
DELTA
Pemeliharaan lokomotif listrik diesel

4.   Struktur Sistem Pakar
Ada dua bagian utama dalam Sistem Pakar :
1.      Lingkungan Konsultasi (Consultation Environment)
Lingkungan Konsultasi (Consultation Environment) digunakan oleh pengguna yang bukan pakar untuk memperoleh pengetahuan pakar.
2.      Lingkungan Pengembangan (Development Environment)
Lingkungan Pengembangan (Development Environment) digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan Pistem Pakar.









Penjelasan pada gambar diatas adalah sebagai berikut :
1.      Antarmuka Pengguna (User Interface)
Merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna Sistem Pakar untuk berkomunikasi. Menurut McLeod (1995), pada bagian ini terjadi dialog antar program dan pemakai, yang memungkinkan Sistem Pakar menerima instruksi dan informasi (input) dari pemakai, juga memberikan informasi (output) kepada pemakai.


2.   Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Basis pengetahuan adalah basis atau pangkalan pengetahuan yang berisi fakta,  pemikiran, teori, prosedur, dan hubungannya satu dengan yang lain atau informasi yang terorganisasi dan teranalisa (pengetahuan didalam pendidikan atau pengalaman dari seorang pakar) yang diinputkan kedalam komputer.
Ada dua bentuk pendekatan basis pengetahuan yang sangat umum digunakan, yaitu :
a.       Pendekatan Berbasis Aturan (Rule-Base Reasioning)
Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk fakta (facts) dan aturan (rules). Bentuk reprsentasi ini terdiri atas premis dan kesimpulan. Pada pendekatan berbasis aturan, pengatahuan dipresentasikan dengan menggunakan aturan berbentuk : if-then.

b.       Pendekatan Berbasis Kasus (Case-Based Reasioning)
Pada pendekatan berbasis kasus, basis pengetahuan, akan berisi solusi-solusi yang telah dicapai sebelumnya, kemudian akan diturunkan suatu solusi untuk keadaan yang terjadi sekarang (fakta yang ada).

3.   Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition)
Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer dan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program komputer. Dalam tahap ini knowledge engineer berusaha merayap pengetahuan untuk selanjutnya ditransfer ke dalam basis pengetahuan. Terdapat tiga metode utama dalam akuisisi pengetahuan, yaitu : wawancara, analisis protokol, dan observasi pada pekerjaan pakar.
.
4.   Mesin Inferensi (Inference Engine)
Mesin inferensi merupakan program komputer yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk memformulasikan kesimpulan.
Mesin inferensi berperan sebagai otak dari Sistem Pakar. Mesin infernesi berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi berdasarakan pada basis pengetahuan yang tersedia. Didalam mesin inferensi terjadi proses untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang tersimpan dalam basis pengetahuan untuk mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya, mesin inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian.
Strategi penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact Reasoning) dan strategi penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact reasoning akan dilakukan jika semua data yang dibutuhkan untuk menarik suatu kesimpulan tersedia, sedangkan inexact reasoning  dilakukan keadaan sebaliknya. Dan untuk strategi pengendalian ini berfungsi sebagai panduan arah dalam melakukan proses penalaran.

5.   Komponen Sistem Pakar
Komponen Sistem Pakar :
1.      Knowledge Base (Basis Pengetahuan)
Basis Pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah adalah acar untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah diketahui.

2.      Inference Engine (Mesin Inferensi)
Inference Engine berperan sebagai otak dari Sistem Pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis pengetahuan yang tesedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam basis pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau kesimpulan.
Dalam prosesnya, mesin inference menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian. Strategi penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact Reasoning) dan strategi penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact Reasoning akan dilakukan jika semua data yang dibutuhkan untuk menarik suatu kesimpulan tersedia, sedangkan Inexact Reasoning dilakukan pada keadaan sebaliknya. Strategi pengendalian berfungsi sebagai panduan arah dalam melakukan proses penalaran. Ada tiga teknik pengendalian yang sering digunakan, yaitu forward chaining, backward chaining, dan gabungan dari kedua teknik pengendalian tersebut.

3.      Basis Data (Data Base)
Basis data terdiri atas semua fakta yang diperlukan, dimana fakta-fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan.

4.      User Interface (Antarmuka Pemakai)
Fasilitas ini digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai dengan komputer.

5.      Teknik Representasi Pengetahuan
Representasi pengetahuan adalah suatu teknik untuk merepresentasikan basis pengetahuan yang diperoleh ke dalam suatu skema atau diagram tertentu sehingga dapat diketahui relasi atau keterhubungan antara suatu data dengan data yang lain. Teknik ini membantu knowledge engineer dalam memahami struktur pengetahuan yang akan dibuat sistem pakarnya.


Ada beberapa teknik representasi suatu sistem pakar, yaitu sebagai berikut :
a.       Rule-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk fakta (facts) dan aturan (rules). Bentuk representasi ini terdiri atas premise dan kesimpulan.
b.       Frame-Based Knowledge
Pengetahuan dipresentasikan dalam suatu bentuk hirarki atau jaringan frame.
c.       Object-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan sebagai jaringan dari obyek-obyek. Obyek adalah elemen data yang terdiri dari data dan metode (proses).
d.       Case-Based Reasoning
Pengetahuan dioresentasikan dalam bentuk kesimpulan kasus (cases).
6.      Inferencing dengan Rule : Forward dan Backward Chaining
Inferensi dengan rules merupakan implementasi dari modus ponen, yang direfleksikan dalam mekanisme search (pencarian). Dapat pula mengecek semua rule pada knowledge base dalam arah forward maupun backward.
Proses pencarian berlanjut sampai tidak ada rule yang dapat digunakan atau sampai sebuah tujuan (goal) tercapai. W:st=”on”. Ada dua metode inferencing dengan rules, yaitu forward chaining (data-driven) dan backward chaining (goal-driven).
a.       Backward Chaining
Backward Chaining adalah pencocokkan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kanan (THEN dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari hipotesis terlebih dahulu, dan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut dicari fakta-fakta yang ada dalam basis pengetahuan.





-            Menggunakan pendekatan goal-driven, dimulai dari ekspektasi apa yang diinginkan terjadi (hipotesis), kemudian mengecek pada sebab-sebab yang mendukung (ataupun kontradiktif) dari ekspektasi tersebut.
-            Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang sempit dan cukup dalam, maka gunakan backward chaining.
b.       Forward Chaining
Forward Chaining adalah pencocokan fakta atau pernyataan yang dimulai dari bagian sebalah kiri (IF dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis.


 








-            Forward chaining merupakan grup dari multiple inferensi yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya.
-            Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai TRUE), maka proses akan meng-assert konklusi.
-            Forward chaining adalah data-driven karena inferensi dimulai dengan informasi yang tersedia dan baru konklusi diperoleh.
-            Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang lebar dan tidak dalam, maka gunakan forwdard chaining.

7.   Keuntungan dan Kekurangan Sistem Pakar
Berikut Keuntungan dan Kekurangan dari Sistem Pakar :
a.    Keuntungan Sistem Pakar
-       Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli
-       Bisa melakukan proses secara berulang maupun secara otomatis
-       Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar
-       Meningkatkan output dan produktivitas
-       Meningkatkan kualitas
-       Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar
-       Mampu beroperasi dalam lingkungan berbahaya
-       Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan
-       Memiliki realibilitas
-       Meningkatkan kapasitas system computer
-       Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian
-       Sebagai media pelengkap dalam pelatihan
-       Meningkatkan kapabilitas dalam menyelesaikan masalah
-       Menghemat waktu dalam mengambil keputusan
b.    Kekurangan Sistem Pakar
-       Jawaban yang diberikan tidak 100% bernilai benar
-       Perangkat lunak yang sulit dikembangkan
-       Memerlukan waktu yang relatif lama
-       Memerlukan admin yang selalu update informasi dalam bidang yang sesuai dengan sistem pakar

8.   Ciri-ciri Sistem Pakar
Sistem  Pakar yang baik harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.        Memiliki informasi yang handal
2.        Mudah dimodifikasi
3.        Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer
4.        Memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi

9.   Manfaat Sistem Pakar
Adapun beberapa manfaat Sistem Pakar yang tidak beda jauh dengan keuntungan yang dimiliki oleh Sistem Pakar. Berikut manfaat dari Sistem Pakar :
-            Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
-            Bisa melakukan proses secara beruang dan secara otomatis.
-            Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
-            Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka) .
-            Mampu berpotensi dalam lingkungan yang berbahaya.
-            Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian. Pengguna bisa merespon dengan jawaban tidak tahu atau tidak yakin pada satu atau lebih pertanyaan selama konsultasi dan sistem pakar tetap akan memberikan jawaban.
-            Tidak memerlukan biaya saat tidak digunakan.
-            Dapat digandakan (diperbanyak) sesuai kebutuhan dengan waktu yang minimal dan sedikit biaya.
-            Dapat memecahkan masalah lebih cepat daripada kemampuan manusia dengan catatan menggunakan data yang sama.
-            Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.
-            Meningkatkan kualitas dan produktivitas karena dapat memberi nasehat yang konsisten dan mengurangi kesalahan.
-            Meningkatkan kapabilitas sistem terkomputerisasi yang lain.
-            Mampu menyediakan pelatihan. Pengguna pemula yang berkerja dengan Sistem Pakar akan menjadi lebih berpengalaman. Fasilitas penjelas dapat berfungsi sebagai guru.

















BAB IV
PENUTUP
1.  Kesimpulan
 Dari makalah yang telah diselesaikan ini dapat ditarik dan disimpulkan sebagai berikut :
·          Sistem Pakar ini efektif untuk membantu orang awam menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya.
·          Sistem Pakar ini mudah digunakan oleh pengguna, dimana proses konsultasinya dapat dipahami dengan baik dengan berdasarkan hasil kuisioner yang diperoleh dari tingkat kepuasan pengguna dengan persentase 86,67 % dapat membantu dalam memperoleh informasi.
·           Pengguna dapat memanfaatkan sistem ini terlebih dahulu sebelum konsultasi ke dokter ahli, sehingga akan lebih menghemat dari segi biaya.

2.  Saran
Saran yang didapat penulis dalam menyelesaikan makalah Sistem Pakar ini adalah :
Dalam pengembangan aplikasi ini agar lebih baik lagi, admin diharapkan bisa menambah informasi baru mengenai Sistem Pakar. Dan penambahan fitur-fitur yang menarik agar dapat lebih mempermudah pengguna mengaksesnya.

Ditulis Oleh : Unknown

Christian angkouw Sobat sedang membaca artikel tentang Makalah Sistem Pakar. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya

Tiada ulasan:

Catat Ulasan