MAKALAH
SISTEM
PENGANTAR INFORMASI MANAJEMEN
Disusun
Oleh :
Eka Susyatih (1114****)
Diddi Rizaldi (1114****)
Fertiana Rahmayani (1114****)
Linda Priyanti (1114****)
Restu Saputra (1114****)
Sulastri (1114****)
SISTEM
PAKAR
Dosen Pembimbing : Deasy Purwaningtias, M.KOM
AKADEMIK BINA SARANA INFORMATIKA
PONTIANAK
2014
Kata pengantar
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang mana telah
senantiasa memberikan Rahmat dan Hinayah-Nya berupa kemudahan dan kelancaran serta
petunjuk-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah yang berjudul “SISTEM PAKAR”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Pengantar Sistem Informasi Manajemen.
Makalah ini juga bertujuan
untuk mengetahui tentang Sistem Pakar, Komponen-komponen Sistem Pakar, serta Kelebihan
dan Kekurangan yang dimiliki Sistem
Pakar.
Beribu-ribu ucapan terima
kasih kami haturkan kepada dosen Pengantar Sistem Informasi Manajemen, Ibu Deasy Purwaningtias, M.KOM yang telah membimbing kami. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan Tugas Makalah ini. Kami
menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sebuah kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak Pembaca yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah
ini. Semoga Allah SWT
selalu meridhai semua usaha kita.
Amin…
Akhir kata, kami selaku Penulis mengucapkan
terima kasih, dan permintaan maaf yang
sebesar-besarnya jika ada kesalahan
dalam penulisan Makalah ini.
Penyusun
Penulis
Daftar Isi
KATA
PENGANTAR ................................................................................................................... ii
DAFTAR
ISI ............................................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan
1. Latar
Belakang ..............................................................................................................
1
2. Rumusan
Masalah
......................................................................................................... 1
3. Maksud
dan Tujuan
...................................................................................................... 2
BAB II Landasan Teori ............................................................................................................... 3
BAB III Pembahasan
1. Perkembangan
Sistem Pakar .......................................................................................
4
2. Definisi
Sistem Pakar
................................................................................................... 4
3. Contoh
Sistem Pakar .................................................................................................... 5
4. Struktur
Sistem Pakar
................................................................................................... 6
5. Komponen
Sistem Pakar ............................................................................................... 8
6. Keuntungan
dan Kekurangan Sistem Pakar ............................................................. 12
7. Ciri-ciri
Sistem Pakar ...................................................................................................
13
8. Manfaat
Sistem Pakar
................................................................................................... 13
BAB IV Penutup
1.
Kesimpulan .................................................................................................................... 15
2.
Saran
............................................................................................................................... 15
BAB
I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi pembahasan
masalah umum yang meliputi latar belakang pemilihan judul makalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan.
1. LATAR BELAKANG
Pada era
yang memiliki perkembangan teknologi dan informasi sangat pesat seperti
sekarang
ini, komputer bukanlah sebuah perangkat yang asing bagi kita.
Perkembangan pesat diberbagai bidang tidak pernah terlepas dari peran teknologi
khususnya komputer. Pada
awalnya, komputer
hanya digunakan dalam bidang-bidang khusus, terutama bidang militer yang dimulai pada jaman
perang dunia kedua. Komputer
dan perangkat lunak dianggap sebagai hal yang rumit.
Tetapi seiring perkembangan jaman, komputer selalu memiliki peran penting di setiap
bidang kehidupan manusia.
Salah satunya pada bidang Teknologi
Informasi dan Komputer yang
dapat membantu bidang-bidang ilmu lain untuk mempermudah pelaksanaannya adalah Sistem
Pakar. Sistem Pakar
merupakan perangkat lunak (Software) yang
diciptakan menyerupai seorang pakar yang dapat menjawab serta memberikan solusi
untuk setiap permasalahan yang dialami oleh penggunanya.
2. RUMUSAN MASALAH
Untuk mengkaji dan mengulas tentang Sistem Pakar, maka diperlukan sub-pokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa definisi dari Sitem Pakar ?
2. Bagaimana perkembangan Sistem Pakar ?
3. Apa saja
contoh dari Sistem Pakar ?
4. Bagaimana struktur dari Sistem Pakar ?
5. Apa saja komponen dari Sistem Pakar ?
6. Apa saja
kelebihan dan kekurangan dari Sistem Pakar ?
7. Apa
saja ciri ciri yang dimiliki oleh Sistem Pakar ?
8. Apa saja manfaat yang dimiliki oleh Sistem Pakar ?
3. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud
dan tujuan disusunnya
makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pengantar Sistem
Informasi Manajemen dan menjawab pertanyaan yang ada pada perumusan masalah. Manfaat dari penulisan makalah ini adalah
untuk meningkatkan pengetahuan baik Penulis
maupun bagi Pembaca tentang Sistem Pakar.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
Konsep dasar Sistem Pakar mencakup
beberapa persoalan mendasar, antara
lain siapa yang disebut
Pakar, apa
yang dimaksud dengan keahlian,
bagaimana keahlian dapat ditransfer dan
bagaimana sistem bekerja.
Pakar (Expertise)
adalah orang yang memiliki pengetahuan,
penilaian,
pengalaman, metode
khusus, serta
kemampuan untuk menerapkan bakat dalam memberi nasihat dan memecahkan masalah. Pakar biasa memiliki
beberapa konsep umum.
Pertama, harus
mampu memecahkan persoalan dan mencapai tingkat performa yang secara signifikan
lebih baik dari orang kebanyakan. Kedua, Pakar adalah relatif. Pakar pada satu waktu
atau satu wilayah mungkin tidak menjadi pakar di waktu atau wilayah lain. Misalnya, mahasiswa kedokteran
mungkin disebut pakar dalam penyakit dibanding petugas administrasi, tetapi bukan pakar di
rumah sakit terkemuka.
Biasanya
pakar manusia mampu melakukan hal berikut :
1.
Mengenali
dan merumuskan persoalan,
2.
Memecahkan
persoalan dengan cepat dan tepat,
3.
Menjelaskan solusi,
4.
Belajar
dari pengalaman,
5.
Menyusun
ulang pengetahuan,
6.
Membagi-bagi
aturan jika diperlukan,
7.
Menetapkan
relevansi Keahlian
Keahlian adalah pengetahuan ekstensif yang
spesifik terhadap tugas yang dimiliki
pakar. Pakar manusia
memiliki sistem perbaikan-pengetahuan :
yakni mereka dapat menganalisis pengetahuannya
sendiri dan kegunaannya,
belajar darinya,
dan meningkatkannya untuk konsultasi mendatang. Serupa pula, evaluasi tersebut
diperlukan dalam pembelajaran komputer sehingga
program dapat menganalisis alasan keberhasilan atau kegagalannya. Hal ini dapat
mengarah kepada peningkatan sehingga menghasilkan
basis pengetahuan yang lebih akurat dan
pertimbangan yang lebih efektif.
BAB III
PEMBAHASAN
1.
Perkembangan Sistem Pakar
Sistem
Pakar dikembangkan pertama kali oleh komunitas Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan atau
Intelegensi Artifisia pada tahun 1940-an, Sistem
Pakar Post E.L membuktikan bahwa
permasalahan-permasalahan komputasi dapat diselesaikan dengan metode if-then. Pada
tahun 1961, Sistem
Pakar General Purpose Problem Solver
(GPS) yang dikembangkan oleh A.Newel dan
H. Simon, Sistem Pakar sebuah
program yang dibangun untuk menyelesaikan permasalahan mulai dari games sampai
matematika integral. Pada
tahun 1969, Sistem
Pakar DENDRAL dibangun di Stamford University atas permintaan NASA (Buchanan
and Feigenbaum) untuk melakukan analisis kimiawi terhadap kondisi tanah di
planet Mars. Pada
tahun 1970, Sistem
Pakar MYCN dibuat untuk mendiagnosa medis oleh Buchanan dan Shortlifee. Dan pada tahun 1982, Sistem Pakar R1/XCON
adalah sistem pakar pertama yang dibuat oleh para peneliti di Carnegie Melon
University (CMU).
2.
Definisi
Sistem Pakar
Secara
umum, Sistem
Pakar (Expert System) didefinisikan
sebagai sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat
menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan para pakar (ahli). Sistem Pakar (Expert System) juga dapat diartikan
sebagai sistem informasi yang berisi dengan pengetahuan dari pakar-pakar
tertentu sehingga dapat digunakan untuk konsultasi. Kita
sering mendengar kata-kata pakar dan ahli di kehidupan sehari-hari, secara umum Pakar (Expertise) adalah pengetahuan yang
ekstensif dan spesifik yang diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan pengalaman.
Menurut
Efraim Turban, Sistem
Pakar (Expert System) harus
mengandung keahlian, ahli, dan kemampuan.
Sedangkan keahlian adalah suatu kelebihan penguasaan pengetahuan di bidang
tertentu yang diperoleh dari pelatihan,
membaca, atau
pengalaman.
Sistem
Pakar (Expert System) tidak untuk menggantikan kedudukan seorang pakar
(ahli) tetapi untuk menyalurkan pengetahuan dan pengalaman pakar (ahli)
tersebut.
3. Contoh Sistem Pakar
Berikut
beberapa contoh dari Sistem Pakar :
Sistem
Pakar (Expert System)
|
Kegunaan
|
MYCIN
dirancang oleh Edward Feigenbaum (Universitas Stanford)
|
Mendiagnosa
penyakit
|
DENDRAL
|
Mengidentifikasi
struktur molecular campuran yang tidak dikenal.
|
XCON
& XSEL dikembangkan oleh DEC dan CMU
|
Membantu
konfigurasi system komputer besar
|
SHOPIE
|
Analisis
sirkuit elektronik.
|
PROSPECTOR
didesign oleh Sheffield Research Institute
|
Digunakan
di dalam geologi untuk membantu mencari dan menentukan deposit.
|
FOLIO
|
Membantu
memberikan keputusan bagi seorang manajer dalam hal stok broker dan
inverstasi.
|
DELTA
|
Pemeliharaan
lokomotif listrik diesel
|
4. Struktur Sistem Pakar
Ada dua
bagian utama dalam Sistem Pakar :
1. Lingkungan
Konsultasi (Consultation Environment)
Lingkungan Konsultasi (Consultation Environment) digunakan oleh
pengguna yang bukan pakar untuk memperoleh pengetahuan pakar.
2. Lingkungan
Pengembangan (Development Environment)
Lingkungan Pengembangan (Development Environment) digunakan untuk
memasukkan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan Pistem Pakar.
Penjelasan pada gambar diatas adalah sebagai berikut :
1.
Antarmuka Pengguna (User Interface)
Merupakan
mekanisme yang digunakan oleh pengguna Sistem Pakar untuk berkomunikasi.
Menurut McLeod (1995), pada
bagian ini terjadi dialog antar program dan pemakai, yang
memungkinkan Sistem Pakar
menerima instruksi dan informasi (input)
dari pemakai, juga memberikan
informasi (output) kepada pemakai.
2.
Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Basis
pengetahuan adalah basis atau pangkalan pengetahuan yang berisi fakta, pemikiran, teori, prosedur, dan hubungannya satu
dengan yang lain atau informasi yang terorganisasi dan teranalisa (pengetahuan
didalam pendidikan atau pengalaman dari seorang pakar) yang diinputkan kedalam
komputer.
Ada dua
bentuk pendekatan basis pengetahuan yang sangat umum digunakan, yaitu :
a.
Pendekatan Berbasis Aturan (Rule-Base Reasioning)
Pengetahuan direpresentasikan
dalam suatu bentuk fakta (facts) dan
aturan (rules). Bentuk reprsentasi ini
terdiri atas premis dan kesimpulan. Pada
pendekatan berbasis aturan, pengatahuan
dipresentasikan dengan menggunakan aturan berbentuk : if-then.
b.
Pendekatan Berbasis Kasus (Case-Based Reasioning)
Pada pendekatan berbasis kasus, basis pengetahuan, akan berisi
solusi-solusi yang telah dicapai sebelumnya,
kemudian akan diturunkan suatu solusi untuk keadaan yang terjadi sekarang
(fakta yang ada).
3.
Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition)
Akuisisi
pengetahuan adalah akumulasi,
transfer dan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan
ke dalam program komputer. Dalam
tahap ini knowledge engineer berusaha
merayap pengetahuan untuk selanjutnya ditransfer ke dalam basis pengetahuan. Terdapat tiga metode
utama dalam akuisisi pengetahuan, yaitu : wawancara, analisis protokol, dan observasi pada
pekerjaan pakar.
.
4.
Mesin Inferensi (Inference Engine)
Mesin
inferensi merupakan program komputer yang memberikan metodologi untuk penalaran
tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk
memformulasikan kesimpulan.
Mesin
inferensi berperan sebagai otak dari Sistem Pakar. Mesin
infernesi berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi
berdasarakan pada basis pengetahuan yang tersedia.
Didalam mesin inferensi terjadi proses untuk memanipulasi dan mengarahkan
kaidah, model, dan fakta yang
tersimpan dalam basis pengetahuan untuk mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya, mesin inferensi
menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian.
Strategi
penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact Reasoning) dan strategi penalaran tak pasti (Inexact Reasoning).
Exact reasoning akan dilakukan jika semua data yang dibutuhkan
untuk menarik suatu kesimpulan tersedia,
sedangkan inexact reasoning dilakukan keadaan sebaliknya. Dan untuk strategi
pengendalian ini berfungsi sebagai panduan arah dalam melakukan proses
penalaran.
5. Komponen Sistem Pakar
Komponen Sistem Pakar :
1.
Knowledge Base (Basis Pengetahuan)
Basis
Pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa representasi
pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan kaidah. Fakta
adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah adalah acar
untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah diketahui.
2.
Inference Engine (Mesin Inferensi)
Inference
Engine berperan sebagai otak dari Sistem Pakar. Mesin
inferensi berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis
pengetahuan yang tesedia. Di
dalam mesin inferensi terjadi proses untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan
dalam basis pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau kesimpulan.
Dalam
prosesnya, mesin
inference menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian. Strategi penalaran
terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact
Reasoning) dan strategi penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact Reasoning akan dilakukan jika
semua data yang dibutuhkan untuk menarik suatu kesimpulan tersedia, sedangkan Inexact Reasoning dilakukan pada keadaan
sebaliknya.
Strategi pengendalian berfungsi sebagai panduan arah dalam melakukan proses
penalaran. Ada
tiga teknik pengendalian yang sering digunakan, yaitu
forward chaining,
backward chaining, dan
gabungan dari kedua teknik pengendalian tersebut.
3.
Basis Data
(Data Base)
Basis
data terdiri atas semua fakta yang diperlukan, dimana
fakta-fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam
sistem. Basis
data menyimpan semua fakta, baik
fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun
fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang
dilaksanakan. Basis
data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan
selama pemrosesan.
4.
User Interface (Antarmuka Pemakai)
Fasilitas
ini digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai dengan komputer.
5.
Teknik Representasi Pengetahuan
Representasi
pengetahuan adalah suatu teknik untuk merepresentasikan basis pengetahuan yang
diperoleh ke dalam suatu skema atau diagram tertentu sehingga dapat diketahui
relasi atau keterhubungan antara suatu data dengan data yang lain. Teknik ini membantu knowledge engineer dalam memahami
struktur pengetahuan yang akan dibuat sistem pakarnya.
Ada
beberapa teknik representasi suatu sistem pakar, yaitu sebagai berikut :
a.
Rule-Based
Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan
dalam suatu bentuk fakta (facts) dan aturan (rules). Bentuk
representasi ini terdiri atas premise dan kesimpulan.
b.
Frame-Based
Knowledge
Pengetahuan dipresentasikan
dalam suatu bentuk hirarki atau jaringan frame.
c.
Object-Based
Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan
sebagai jaringan dari obyek-obyek. Obyek
adalah elemen data yang terdiri dari data dan metode (proses).
d.
Case-Based
Reasoning
Pengetahuan dioresentasikan
dalam bentuk kesimpulan kasus (cases).
6.
Inferencing dengan Rule : Forward dan Backward
Chaining
Inferensi dengan rules merupakan implementasi
dari modus ponen, yang
direfleksikan dalam mekanisme search (pencarian). Dapat pula mengecek
semua rule pada knowledge base dalam arah forward maupun backward.
Proses pencarian berlanjut sampai tidak ada
rule yang dapat digunakan atau sampai sebuah tujuan (goal) tercapai. W:st=”on”. Ada
dua metode inferencing dengan rules, yaitu
forward chaining (data-driven) dan
backward chaining (goal-driven).
a.
Backward
Chaining
Backward
Chaining adalah pencocokkan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian
sebelah kanan (THEN dulu). Dengan
kata lain,
penalaran dimulai dari hipotesis terlebih dahulu, dan
untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut dicari fakta-fakta yang ada dalam
basis pengetahuan.
-
Menggunakan pendekatan goal-driven, dimulai dari ekspektasi
apa yang diinginkan terjadi (hipotesis),
kemudian mengecek pada sebab-sebab yang mendukung (ataupun kontradiktif) dari
ekspektasi tersebut.
-
Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang
sempit dan cukup dalam, maka
gunakan backward chaining.
b.
Forward
Chaining
Forward
Chaining adalah pencocokan fakta atau pernyataan yang dimulai dari
bagian sebalah kiri (IF dulu). Dengan
kata lain,
penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis.
-
Forward chaining merupakan grup dari multiple
inferensi yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya.
-
Jika klausa premis sesuai dengan situasi
(bernilai TRUE), maka
proses akan meng-assert konklusi.
-
Forward chaining adalah data-driven karena
inferensi dimulai dengan informasi yang tersedia dan baru konklusi diperoleh.
-
Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang lebar
dan tidak dalam, maka
gunakan forwdard chaining.
7. Keuntungan dan Kekurangan Sistem Pakar
Berikut Keuntungan dan
Kekurangan dari Sistem Pakar :
a.
Keuntungan Sistem Pakar
-
Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan
pekerjaan para ahli
-
Bisa melakukan proses secara berulang maupun
secara otomatis
-
Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar
-
Meningkatkan output dan produktivitas
-
Meningkatkan kualitas
-
Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para
pakar
-
Mampu beroperasi dalam lingkungan berbahaya
-
Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan
-
Memiliki realibilitas
-
Meningkatkan kapasitas system computer
-
Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan
informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian
-
Sebagai media pelengkap dalam pelatihan
-
Meningkatkan kapabilitas dalam menyelesaikan
masalah
-
Menghemat waktu dalam mengambil keputusan
b.
Kekurangan Sistem Pakar
-
Jawaban yang diberikan tidak 100% bernilai benar
-
Perangkat lunak yang sulit dikembangkan
-
Memerlukan waktu yang relatif lama
-
Memerlukan admin yang selalu update informasi
dalam bidang yang sesuai dengan sistem pakar
8. Ciri-ciri Sistem Pakar
Sistem Pakar yang
baik harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Memiliki informasi yang handal
2.
Mudah dimodifikasi
3.
Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer
4.
Memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi
9. Manfaat Sistem Pakar
Adapun
beberapa manfaat Sistem Pakar yang tidak beda jauh dengan keuntungan yang
dimiliki oleh Sistem Pakar.
Berikut manfaat dari Sistem Pakar :
-
Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan
pekerjaan para ahli.
-
Bisa melakukan proses secara beruang dan secara
otomatis.
-
Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
-
Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para
pakar (terutama yang termasuk keahlian langka)
.
-
Mampu berpotensi dalam lingkungan yang berbahaya.
-
Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi
yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian. Pengguna bisa merespon dengan
jawaban “tidak
tahu“ atau “tidak yakin” pada satu atau lebih
pertanyaan selama konsultasi dan sistem pakar tetap akan memberikan jawaban.
-
Tidak memerlukan biaya saat tidak digunakan.
-
Dapat digandakan (diperbanyak) sesuai kebutuhan
dengan waktu yang minimal dan sedikit biaya.
-
Dapat memecahkan masalah lebih cepat daripada
kemampuan manusia dengan catatan menggunakan data yang sama.
-
Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.
-
Meningkatkan kualitas dan produktivitas karena
dapat memberi nasehat yang konsisten dan mengurangi kesalahan.
-
Meningkatkan kapabilitas sistem terkomputerisasi
yang lain.
-
Mampu menyediakan pelatihan. Pengguna pemula
yang berkerja dengan Sistem Pakar akan menjadi lebih berpengalaman. Fasilitas
penjelas dapat berfungsi sebagai guru.
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari makalah yang telah diselesaikan ini dapat
ditarik dan disimpulkan
sebagai berikut :
·
Sistem Pakar ini
efektif untuk membantu orang awam menyelesaikan masalahnya atau
hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat
diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya.
·
Sistem Pakar ini
mudah digunakan oleh pengguna, dimana
proses konsultasinya dapat
dipahami dengan baik dengan berdasarkan
hasil kuisioner yang diperoleh
dari tingkat kepuasan pengguna
dengan persentase 86,67 % dapat membantu dalam memperoleh informasi.
·
Pengguna dapat memanfaatkan sistem ini terlebih dahulu
sebelum konsultasi ke dokter ahli, sehingga
akan lebih menghemat dari segi biaya.
2. Saran
Saran yang
didapat penulis dalam menyelesaikan makalah Sistem Pakar ini adalah :
Dalam
pengembangan aplikasi ini agar lebih baik lagi, admin
diharapkan bisa menambah informasi baru mengenai Sistem Pakar. Dan
penambahan fitur-fitur yang
menarik agar dapat lebih mempermudah pengguna mengaksesnya.
Ditulis Oleh : Unknown
Sobat sedang membaca artikel tentang Makalah Sistem Pakar. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya
Tiada ulasan:
Catat Ulasan