Kali ini saya mau post salah satu Tugas Kuliah yang menurut saya sangat sangat sangat sangat ribet (-_-)" karena tugas ini berkelompok jadinya yaa.. nggak ribet-ribet amatlah. Matkul Analisa Perancangan Sistem Informasi ini saya berkelompok ditugaskan untuk pengajuan untuk percobaan riset di Instansi/perusahaan, yang kebetulan saya dan kelompok mengajukan di salah satu instansi pemerintahan, yaitu Balai Benih Ikan (BBI) Parit Mayor Kota Pontianak. Aturan pengerjaannya harus mengikuti panduan KKP ....
selamat membaca semuaa :D kalo masih ada yang salah harap maklum, saya dan teman-teman juga masih belajar ^^
b. Tugas
dan Fungsi
selamat membaca semuaa :D kalo masih ada yang salah harap maklum, saya dan teman-teman juga masih belajar ^^
PERANCANGAN
SISTEM PENJUALAN BIBIT IKAN PADA BALAI BENIH IKAN (BBI) PARIT MAYOR
KOTA PONTIANAK
Tugas Riset
Diajukan Untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah Analisa Perancangan Sistem
Informasi
Nama Kelompok : NIM
:
Desi Claudia Natalia 11142xxx
Eka Susyatih 11142xxx
Eva Sulistiawati 11141xxx
Fertiana Rahmayani 11141xxx
Linda Priyanti 11141xxx
Nurhasanah 11142xxx
Sulastri 11142xxx
Program
Studi Komputerisasi Akuntansi
Akademi Manajemen Informatika dan Komputer ”BSI Pontianak ”
Pontianak
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas
kehadirat Allah SWT, yang mana telah senantiasa memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya
berupa kemudahan dan kelancaran serta petunjuk-Nya, sehingga pada akhirnya kami
dapat menyelesaikan tugas penelitian ini dengan baik. Dimana tugas penelitian kami
sajikan dalam bentuk laporan penelitian yang sederhana. Adapun judul tugas
penelitian, yang kami ambil sebagai berikut : “Perancangan Sistem Penjualan Bibit Ikan (BBI) Pada Balai Ikan di Parit
Mayor Kota Pontianak”.
Tujuan penulisan tugas
penelitian ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk kelulusan mata kuliah dari
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi. Sebagai bahan penulisan, diambil
berdasarkan hasil penelitian (eksperimen), observasi dan beberapa sumber yang
mendukung penulisan ini.
Kami menyadari bahwa
tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan tugas penelitian
ini tidak akan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah kami
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1.
Direktur Akademi Manajemen Informasi dan
Komputer “Bina Sarana Informatika Pontianak”.
2.
Ketua Program Studi Komputerisasi
Akuntansi “Bina Sarana Informatika Pontianak”.
3.
Bapak Dedi Saputra S.Pd, M.Kom selaku
Dosen Pembimbing Mata Kuliah Analisa dan
Perancangan Sistem Informasi.
4.
Seluruh Dosen dan Staff Akademi
Manajemen Informatika dan Komputer “Bina Sarana Informatika Pontianak”.
5.
Bapak Sugiharto, S.Tp selaku Koordinator
Balai Benih Ikan (BBI) Parit Mayor Kota Pontianak.
6.
Seluruh Staff Balai Benih Ikan (BBI)
Parit Mayor Kota Pontianak.
7.
Orang Tua dan Keluarga yang telah banyak
membantu secara moral dan material.
8.
Teman-teman terdekat serta rekan-rekan
Mahasiswa/i terutama dikelas 11.3A.30.
Serta
semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu sehingga terwujudnya
penulisan ini. Kami menyadari bahwa penulisan Laporan Riset Penelitian ini masih jauh dari sebuah kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak pembaca yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan tugas penelitian ini. Semoga Allah SWT
selalu meridhai semua usaha kita.
Akhir kata, kami selaku
penulis mengucapkan terima kasih, dan permintaan maaf yang sebesar-besarnya
jika ada kesalahan dalam penulisan tugas penelitian ini.
Pontianak, Oktober 2015
Penyusun
Kelompok
7
ABSTRAKSI
Kelompok 7,
Perancangan Sistem Penjualan Bibit Ikan Pada Balai Ikan Benih (BBI) di Parit
Mayor Kota Pontianak
Sistem
merupakan kumpulan beberapa subsistem/bagian yang saling berhubungan satu sama
lain dan bekerja untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama penjualan yaitu
mendatangkan keuntungan/laba dari produk ataupun barang yang dihasilkan
produsennya dengan pengelolaan yang baik. Sistem penjualan pada penjualan bibit
ikan di Balai Benih Ikan (BBI) Parit Mayor Kota Pontianak masih bersifat
manual. Data transaksi hanya dicatat didalam buku saja. Hal ini membuat proses
pelaporan menjadi lama dan untuk mengambil kebijakan-kebijakan mengalami
kesulitan. Serta proses untuk mengatasi masalah tersebut, penulis merancang
sebuah sistem penjualan yang sudah terkomputerisasi. Setelah menggunakan sistem
yang berbasis komputerisasi ini, dapat digunakan sebagai alat pengolah data di
Balai Benih Ikan (BBI) Parit Mayor Kota Pontianak.
Kata kunci : Balai
Benih Ikan, Sistem Penjualan
ABSTRACT
Group 7, The design of the system sales of fish seed
in Balai Benih Ikan (BBI) Parit Mayor Pontianak City
The systems is
some group of subsystems or parts are interconnected with one to another and
work together for reach a good. The main goal of sales in produces the
advantages or profits from product or manufactures with good management. The
systems use in the sale of fish in Balai Benih Ikan (BBI) Parit Mayor Pontianak
City is still a manual. Transaction data is only written in book. This makes
the reporting process becomes longer and making decision become difficult. For
handle the problem, writer devise a computerized sales system. After use a
computerized sales system, can be used a data processing device in Balai Benih
Ikan (BBI) Parit Mayor Pontianak City.
Key word : Balai Benih Ikan, Sales System
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
ABSTRACT ...................................................................................................... v
ABSTRAKSI .................................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... x
BAB I PENDAHULIAN
1.1.
Umum
............................................................................................. 1
1.2.
Maksud
dan Tujuan ........................................................................ 2
1.3.
Metode
Pengumpulan Data ............................................................ 3
1.4.
Ruang
Lingkup ............................................................................... 4
1.5.
Sistematika
Penulisan ...................................................................... 4
BAB
II LANDASAN TEORI
2.1.
Konsep Dasar Sistem ......................................................................... 6
2.1.1.
Sistem Informasi ........................................................................ 7
2.1.2.
Sistem Database ......................................................................... 8
2.1.3.
Karakteristik Sistem .................................................................... 10
2.1.4.
Tujuan Sistem ............................................................................ 11
2.1.5.
Batas Sistem .............................................................................. 11
2.1.6.
Klasifikasi Sistem ...................................................................... 12
2.2.
Sistem Pendukung (Tool System) ...................................................... 16
2.2.1.
Diagram Arus Data (DAD) ....................................................... 16
BAB
III ANALISA SISTEM BERJALAN
3.1.
Umum ................................................................................................ 18
3.2.
Tinjauan Instansi ................................................................................ 18
3.2.1.
Sejarah Singkat Instansi ............................................................. 20
3.2.2.
Struktur Organisasi dan Fungsi ................................................. 21
3.3.
Prosedur Sistem Berjalan ................................................................... 22
3.4. Diagram Alir Data (DAD) Sistem Berjalan ....................................... 23
3.5.
Kamus Data Sistem Berjalan ............................................................. 28
3.6.
Spesifikasi Sistem Berjalan ................................................................ 29
3.6.1.
Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukkan ................................... 29
3.6.2.
Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran ..................................... 30
3.7.
Permasalahan ..................................................................................... 31
3.8.
Pemecahan Masalah ........................................................................... 31
BAB
IV PENUTUP
4.1.
Kesimpulan ........................................................................................ 32
4.2.
Saran .................................................................................................. 33
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 34
LAMPIRAN-LAMPIRAN
............................................................................... 35
DAFTAR
GAMBAR
Halaman
1.
Gambar III.1. Struktur Organisasi
............................................................ 21
2.
Gambar III.2. Diagram Konteks
Sistem Berjalan ..................................... 24
3.
Gambar III.3. Diagram Nol Sistem Berjalan ............................................. 25
4.
Gambar III.4. Diagram Detail
1.0 Sistem Berjalan ................................... 26
5.
Gambar III.5. Diagram Detail
2.0 Sistem Berjalan ................................... 27
DAFTAR
TABEL
Halaman
1.
Tabel II.1.
Pengklasifikasian Sistem .......................................................... 13
DAFTAR
LAMPIRAN
Halaman
Lampiran
A.1. Buku
Tamu Pembelian............................................................... 35
Lampiran
B.1.
Nota Penjualan ......................................................................... 35
Lampiran
B.2.
Tanda Bukti Pembayaran ......................................................... 36
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Umum
Era globalisasi
sekarang yang cepat akan perubahan dan perkembangan ini, telah banyak
mempengaruhi sendi-sendi kehidupan masyarakat di Indonesia. Perkembangan yang
luar biasa cepat terjadi diberbagai bidang terutama di bidang teknologi. Salah
satunya adalah Teknologi Informasi (TI). Teknologi informasi merupakan sebutan
lain dari teknologi komputer, yang dikhususkan untuk pengolahan data menjadi
informasi yang bermanfaat bagi individu maupun kelompok. Teknologi informasi
bisa dikatakan sebagai salah satu bidang yang sangat penting untuk mendorong
keunggulan bersaingnya sebuah organisasi/instansi. Organisasi/instansi yang
begitu banyak jumlahnya di Indonesia menerapkan teknologi informasi untuk
mengefektifkan serta mengefisienkan kinerja suatu organisasi/instansi tersebut.
Balai Benih Ikan (BBI)
Parit Mayor Kota Pontianak merupakan salah satu Instansi Pemerintahan dimana dalam
melakukan pencatatan penjualannya menggunakan pencatatan secara manual yaitu
masih menggunakan kertas dalam kata lain setiap proses mengolah datanya masih
menggunakan buku. Pencatatan hasil penjualan bibit ikan yang siap jual
dikombinasikan dengan pencatatan secara manual dan kemudian direkap menggunakan
komputer, hal ini penulis anggap tidak efisien dari segi waktu karena
pencatatan data yang harus dilakukan dua kali, dan dalam pencarian datanya
harus dicari satu per satu (didalam pencatatan manual) dan dibandingkan antara
catatan manual dan dikomputer apakah data tersebut sudah benar atau sama.
Berdasarkan uraian
diatas, maka penulis tertarik untuk menganalisa dan membuat Laporan Riset
Penelitian yang berjudul : “PERANCANGAN SISTEM
PENJUALAN BIBIT IKAN PADA BALAI BENIH IKAN (BBI) PARIT MAYOR KOTA PONTIANAK”.
1.2.
Maksud
dan Tujuan
Adapun maksud dari
penulisan Laporan Riset Penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui
dan mendeskripsikan mengenai sistem penjualan bibit ikan di Balai Benih Ikan
(BBI) Parit Mayor Kota Pontianak.
b. Menerapkan
dan memperluas wawasan didalam bidang riset/penelitian untuk membentuk pola
pikir penulis agar memiliki wawasan pengetahuan yang baik.
c. Memberikan
solusi sebagai alternatif untuk memecahkan masalah dalam penjualan bibit ikan pada
Balai Benih Ikan (BBI) di Parit Mayor Kota Pontianak.
Tujuan dalam penulisan Laporan
Riset Penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata
kuliah Analisa dan Perancangan Sistem Informasi di Program Diploma Tiga (DIII)
Program Studi Komputerisasi Akuntansi pada Akademi Manajemen Informatika dan
Komputer “Bina Sarana Informatika Pontianak”.
1.3.
Metode
Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data
yang dibutuhkan terkait dengan penulisan Laporan Riset Penelitian ini, penulis
menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1.3.1
Pengamatan (Observation)
Proses pengamatan objek penelitian secara langsung
di lapangan pada saat melakukan Riset Penelitian, penulis melakukan pengamatan secara
langsung ke Balai Benih Ikan (BBI) Parit Mayor Kota Pontianak tersebut untuk
mendapatkan segala sesuatu yang ada kaitanya dengan kegiatan pendataan untuk
mengetahui masalah yang terjadi pada sistem penjualan bibit ikan.
1.3.2
Wawancara (Interview)
Suatu bentuk Riset Penelitian dengan mengajukan beberapa
pertanyaan kepada pihak yang memiliki peran penting pada objek penelitian penulis.
Penulis melakukan wawancara secara langsung
kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan prosedur penjualan bibit ikan
di Balai Benih Ikan (BBI) Parit Mayor Kota Pontianak.
1.3.3
Dokumentasi (Documentation)
Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
pengambilan gambar dan video sebagai bukti untuk arsip.
1.3.4
Kepustakaan (Literatur)
Sebagai bahan dasar untuk
memperoleh gambaran mengenai ruang lingkup masalah yang diteliti, penulis
mempelajari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan masalah dalam peneletian
ini.
1.4
Ruang
Lingkup
Dalam penelitian riset
ini penulis memilih bagian sistem penjualan bibit ikan di Balai Benih Ikan
(BBI) Parit Mayor Kota Pontianak. Maka dari itu, penulis membatasi ruang
lingkup laporan penelitian ini hanya pada hal-hal yang menyangkut tentang penjualan
bibit ikan di Balai Benih Ikan (BBI) Parit Mayor Kota Pontianak.
1.
Sistem penjualan bibit ikan di Balai
Benih Ikan (BBI) Parit Mayor Kota Pontianak.
2.
Pembuatan laporan penjualan bibit ikan
di Balai Benih Ikan (BBI) Parit Mayor Kota Pontianak..
1.5
Sistematika
Penulisan
Untuk mengetahui secara
ringkas permasalahan dalam penulisan Laporan Riset Penelitian ini, maka
digunakan sistematika penulisan yang bertujuan untuk mempermudah pembaca dalam
menelusuri dan memahami isi laporan yang penulis sajikan. Adapun sistematika
penulisannya adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Didalam bab ini akan membahas mengenai
Umum, Maksud dan Tujuan, Metode Pegambilan Data, Ruang Lingkup, dan Sistematika
Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Didalam bab ini akan membahas Konsep
Dasar Sistem penjualan dan Peralatan pendukung (tool system) di Balai Benih Ikan (BBI) Parit Mayor Kota Pontianak
BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN
Bab ini menjelaskan tentang masalah
Umum, Tinjauan Perusahaan, Prosedur Sistem Berjalan, Diagram Alir Data (DAD), Kamus
Data Berjalan dan Spesifikasi Sistem Berjalan.
BAB IV PENUTUP
Bab penutup ini akan menjelaskan
mengenai Kesimpulan dan Saran dari penulis terhadap tempat Riset Penelitian.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
Sejak lahir
sampai meninggal, hidup dikuasai dan dikendalikan oleh sistem-sistem. Manusia hidup di dunia pun penuh
dengan sistem. Tetapi apakah sesungguhnya
sistem itu?
Istilah
sistem berasal dari bahasa Yunani “systema”
yang mempunyai pengertian :
a.
Suatu keseluruhan yang
tersusun dari sekian banyak bagian “whole
sompunded of several parts” (Shrode dan Voich, 1974:115).
b.
Hubungan yang
berlangsung di antara satuan-satuan atau komponen secara teratur “an organized, functioning relationship among
units or components” (Awad, 1070:4).
Campbell ( 1979:3 ) mengatakan “Sistem ini merupakan himpunan
komponen atau bagian yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk
mencapai sesuatu tujuan”.
Menurut Johnson dkk ( 1980:4 ) “Suatu sistem adalah suatu
kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau terorganisir; suatu himpunan atau
perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan
yang kompleks atau utuh . Sistem
yang beraneka ragam dan adakalanya rumit itu menyebabkan sulitnya memberikan
suatu definisi umum”.
Menurut Martino (1993:1-2) dalam buku
Manajemen Informasi mendefinisikan bahwa sistem sebagai “serangkaian
unsur-unsur yang saling berhubungan dalam suatu bentuk, menuju ke suatu
tujuan”.
Menurut Jogiyanto (2005:34) di buku Sistem Teknologi Informasi
mengatakan bahwa “Sistem dapat didefinisikan dengan
pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur,
definisi sistem yaitu sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai
tujuan tertentu. Dan dengan pendekatan komponen, definisi sistem yaitu sebagai
kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya
membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu”.
Dari beberapa pendapat diatas,
disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang
berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem dalam kehidupan
tidak hanya digunakan sebagai alat bagi manajemen tapi juga bisa digunakan
sebagai senjata, pola berfikir dan yang penting
lagi suatu sistem bisa dijual.
2.1.1
Sistem Informasi
Menurut
Jogiyanto (2005:38) “Sistem informasi
merupakan suatu sistem yang tujuannya menghasilkan informasi adalah data yang diolah menjadi
bentuk yang berguna bagi para pemakainya”.
Dalam
buku Sistem informasi Manajemen Sutabri (2005:21) “Data merupakan bahan mentah
untuk diolah, yang hasilnya kemudian menjadi informasi, berguna atau tidak
dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai”.
Menurut
Tantra (2012:18) menjelaskan “
Sistem informasi adalah cara yang terorganisir untuk mengumpulkan, memasukkan,
dan memproses data menyimpannya, mengelola, mengontrol dan melaporkan sehingga
dapat mendukung perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan”.
Martino (1993:28-29) mengatakan bahwa “Informasi
mengalir dari satu orang ke orang lain, baik dalam perusahaan maupun di
luarnya. Apabila informasi telah diserap, maka ia tidak lagi merupakan informasi melainkan
merupakan pengetahuan. Informasi itu tidak statis, ia bergerak dan mengandung
unsur kejutan. Sementara ia bergerak, ia menimbulkan kebutuhan akan keputusan
dan keputusan itu sendiri adalah informasi. Kemudian informasi itu mengalir
melalui jaringan keputusan ke sistem-sistem yang berada di luar perusahaan
yaitu para penjual, nasabah dan masyarakat luas. Ia mengalir dalam sistem intern melalui jaringan keputusan yang
menimbulkan pekerjaan yang harus dilaksanakan. Informasi juga mengalir kembali
dari sistem intern dan ekstern ke manajer.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan sistem
informasi merupakan sebuah sistem didalam suatu organisasi yang memiliki
kemampuan untuk mengumpulkan dan mengolah semua data dari berbagai sumber
sesuai dengan arahan yang diberikan dan mengeluarkan hasilnya berupa informasi
untuk pengguna.
2.1.2
Sistem Database
Menurut
Jogiyanto (2005:46-47) dalam buku Sistem Teknologi Informasi mendefinisikan “Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang
saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat komputer
dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Dari definisi ini,
terdapat tiga hal yang berhubungan dengan basis data, yaitu sebagai berikut :
a.
Data itu sendiri yang
diorganisasikan dalam bentuk basis data (database).
b.
Simpanan permanen (Storage) untuk menyimpan basis data
tersebut. Simpanan ini merupakan bagian dari teknologi perangkat keras yang
digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa hardisk.
c.
Perangkat
lunak untuk memanipulasi basis datanya.Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri
dengan menggunakan bahasa pemograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu
paket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi basis
data.Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Data Base Management Systems)”.
Bambang Subroto (2002:12) mengemukakan bahwa “Database adalah alat untuk mengumpulkan dan mengorganisir
informasi. Database dapat menyimpan
informasi tentang orang, barang, perintah, dan lain sebagainya”.
Yudha (2004:153) menyebutkan bahwa “Database
System merupakan suatu sistem informasi yang mengintergasikan kumpulan dari
data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia
untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam didalam suatu organisasi”.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem
informasi karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi bagi para pemakai database. Database System adalah sistem
yang terdiri dari koleksi data atau kumpulan data yang saling berhubungan dan
program-program untuk mengakses data tersebut. Dengan Database System maka setiap orang dapat memandang suatu database dari beberapa sudut pandang
yang berbeda.
2.1.3
Karakteristik
Sistem
Menurut
Jogiyanto dalam bukunya Sistem Teknologi Informasi (2005:54)
suatu sistem mempunyai
karakteristik. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut:
a.
Suatu sistem mempunyai
komponen-komponen sistem (components)
atau subsistem-subsistem.
b.
Suatu sistem mempunyai
batas sistem (boundary).
c.
Suatu sistem mempunyai
lingkaran luar (environment).
d.
Suatu sistem mempunyai
penghubung (interface).
e.
Suatu sistem mempunyai
tujuan (goal).
Sementara
itu Shrode (122;124-133) menyebutkan
ada enam ciri pokok sistem, yaitu :
a.
Sistem itu mempunyai tujuan
sehingga perilaku atau kegiatannya mengarah pada tujuan tersebut.
Istilah mereka “purposive behavior”.
b.
Suatu sistem merupakan
suatu keseluruhan yang bulat dan utuh. Istilah mereka sistem memiliki “wholisme”. Keseluruhan yang bulat dan
utuh itu (the whole) lebih dari
sekedar kumpulan bagian-bagian. Artinya bukanlah sekedar bagian-bagian atau
unsur-unsur yang bergabung menjadi satu, melainkan mempunyai makna tersendiri.
c.
Sistem itu memiliki
sifat terbuka. Suatu sistem berinteraksi dengan sistem yang lebih luas atau
lebih besar, yang biasa dinamakan lingkungan sistem.
d.
Suatu sistem mempunyai
atau melalukan kegiatan transformasi, kegiatan mengubah sesuatu menjadi sesuatu
yang lain. Jelasnya sistem mentransformasikan atau mengubah sumber-sumber
(masukkan atau input) menjadi
keluaran untuk mencapai tujuan.
e.
Dalam sistem terdapat
saling kaitan. Jelasnya ada interaksi di antara bagian-bagian (unsur,
komponen), satu sama lain saling bergantung, dan juga terjadi interaksi antara
sistem dengan lingkungannya.
f.
Sistem mempunyai
mekanisme kontrol. Di dalam sistem ada kekuatan pemersatu sehingga sistem itu
padu, satu sama lain terikat jadi satu, dan sistem pun mampu mengatur dirinya
sendiri.
2.1.4
Tujuan
Sistem
Ciri
inti sistem adalah ia berorientasi pada tujuan dan perilakunya atau segala
kegiatannya bertujuan. Secara umum tujuan sistem itu adalah menciptakan atau
mencapai sesuatu yang berharga, sesuatu yang mempunyai nilai, entah apa
wujudnya, dan apa ukuran bernilai atau berharganya itu. Penciptaan atau
pencapaian sesuatu yang bernilai itu dilakukan dengan memadukan dan
mendayagunakan berbagai macam bahan
dengan sesuatu cara tertentu.
2.1.5
Batas
Sistem
Suatu
sistem jika mau dikatakan sebagai sistem harus mempunyai “batas” yang
memisahkannya dari lingkungannya (sistem yang lebih luas lagi atau lebih
besar). Dengan adanya konsep pengertian batas sistem itu dimungkinkan adanya
perhatian khusus terhadap suatu sistem didalam kerangka jenjang (hirarki)
sistem. Batas sistem itu bisa berwujud fisik bisa pula konseptual.
Secara
operasional pengertian atau batasan sistem dalam kaitannya dengan batasannya
itu digambarkan Murdick dan Ross (1982:408) sebagai berikut :
a.
Catat semua komponen
yang membentuk sistem dan berikan batas-batas sekitarnya. Segala sesuatu
didalam batas-batas tersebut disebut system,
dan segala sesuatu yang diluarnya disebut lingkungan sistem.
b.
Catat semua arus atau
aliran yang melewati batas sistem. Aliran yang berasal dari lingkungan kedalam
sistem disebut masukkan (input);
sedangkan aliran dari dalam sistem keluar sistem disebut keluaran (output).
c.
Catat atau daftar semua
unsur yang turut membantu mencapai tujuan tertentu dari sistem tersebut lalu
masukkan kedalam batas sistem jika belum termasukkan.
2.1.6
Klasifikasi
Sistem
Menurut
Jogiyanto dalam bukunya Sistem Teknologi Informasi (2005:53) suatu sistem dapat
dikalsifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract
system) lawan sistem fisik (physical
system), sistem alamiah (natural
system) lawan sistem buatan manusia (human
made system), sistem pasti (deterministic
system) lawan sistem probabilistik (probabilistic
system), dan sistem penutup (closed
system) lawan sistem terbuka (open
system).
Sebenarnya
kita dapat mengklasifikasikan sistem-sistem yang ada kedalam bentuk yang lebih
spesifik. Untuk itu diperlukan adanya kriteria-kriteria dasar yang mampu
membedakan antara sistem yang satu dengan sistem yang lainnya seperti dapat
dilihat pada tabel II.1
dibawah ini.
Tabel
II.1
Pengklasifikasian Sistem
Kriteria
|
Klasifikasi
|
|
Lingkungan
|
Sistem terbuka
|
Sistem tertutup
|
Asal
pembuatannya
|
Buatan manusia
|
Buatan Allah/alam
|
Keberadaannya
|
Sistem berjalan
|
Sistem konsep
|
Kesulitan
|
Sulit/komplek
|
Sederhana
|
Output/kinerjanya
|
Dapat dipastikan
|
Tidak dapat
dipastikan
|
Waktu
keberadaannya
|
Sementara
|
Selamanya
|
Wujudnya
|
Abstrak
|
Ada secara phisik
|
Tingkatannya
|
Sub sistem/system
|
Super system
|
Fleksibilitas
|
Bisa beradaptasi
|
Tidak bisa
beradaptasi
|
(sumber: Jogiyanto : 2005)
a. Sistem
Terbuka dan Tertutup
Menurut Ludwig Von Bertalanffy, Sebuah sistem dikatakan
terbuka bila aktivitas didalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya,
sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup bila aktivitas-aktivitas didalam
sistem tersebut tidak terpengaruh oleh perubahan yang terjadi di lingkungannya.
b. Sistem
Buatan Manusia dan Tuhan (Allah)
Suatu sistem bila
diklasifikasikan berdasarkan asalnya, sistem tersebut bisa diklasifikasikan
sebagai sistem yang ada secara alamiah (buatan Tuhan) atau buatan manusia.
c.
Sistem Berjalan dan
Konseptual
Sebuah sistem yang
belum diterapkan disebut sebagai sistem konseptual. Suatu sistem konseptual
yang dapat diterima oleh pemakai sistem sehingga pemakai sistem tersebut
berubah menjadi sistem berjalan.
d.
Sistem Sederhana dan
Komplek
Sebuah sistem yang
sederhana merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari sedikit tingkatan dan
komponen atau sub sistem serta hubungan antara mereka sangat sederhana. Suatu sistem yang
komplek jelas terdiri dari banyak komponen dan tingkatan yang dihubungkan dalam
berbagai cara yang berbeda.
e.
Kinerjanya Bisa Yang
Dapat dan
Tidak Dapat Dipastikan
Suatu sistem dapat pula
diklasifikasikan berdasarkan kepada kinerja yang dihasilkannya. Sebuah sistem
yang dapat dipastikan artinya dapat ditentukan pada saat sistem akan dan sedang
dibuat.
Sebuah sistem mungkin
tidak dapat dipastikan artinya tidak dapat ditentukan dari awal tergantung
kepada situasi yang dihadapi.
f.
Sementara dan Selamanya
Suatu sistem mungkin
digunakan untuk selamanya mungkin juga digunakan untuk periode waktu tertentu.
Sistem digunakan sementara artinya sistem hanya digunakan untuk periode waktu
tertentu.
Sistem digunakan
selamanya artinya sistem digunakan selama-lamanya untuk waktu yang tidak
ditentukan.
g.
Ada Secara Phisik dan
Abstrak/Non Phisik
Sistem dapat dilihat
wujudnya ada secara phisik dan abstrak. Sistem secara phisik artinya disini
dapat diraba. Sestem secara abstrak disini tidak dapat diraba.
h.
Sistem, Subsistem dan
Supersistem
Berdasarkan tingkatannya/hierarki sebuah sistem
bisa merupakan komponen dari sistem yang lebih besar. Sistem yang lebih kecil
yang ada dalam sebuah sistem disebut sebagai
subsistem.
Supersistem biasanya
tidak diartikan sebagai kebalikan dari sub sistem, supersistem merupakan sistem
yang sangat besar dan sangat komplek.
i.
Bisa Beradaptasi dan
Tidak Bisa Beradaptasi
Berdasarkan
fleksibilitasnya kita dapat membedakan karakteristik suatu sistem apakah sistem
tersebut dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi dilingkungannya atau
tidak. Suatu sistem yang memiliki kemampuan untuk beradaptasi terhadap setiap
pengaruh yang diakibatkan oleh perubahan yang terjadi dilingkungannya disebut
sebagai sistem yang adaptif.
2.2
Sistem
Pendukung (tools system)
Data adalah
fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagai
input dalam menghasilkan informasi.
Tools
system atau peralatan pendukung yang penulis
gunakan dalam pembuatan Analisi Sistem ini meliputi Diagram Alur Data (DAD) dan peralatan lainnya yang membantu penulis
dalam pembuatan Laporan Penelitian ini.
2.2.1
Diagram
Arus Data/ DAD (Data Flow Diagram/DFD)
Menurus
Azhar Susanto dalam buku Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi, “DFD/DAD adalah alat
yang digunakan untuk pembuatan model proses (process modeling). DAD menggambarkan arus data suatu sistem
informasi dan langkah-langkah kerja atau proses yang disajikan sistem informasi
(Akuntansi) tersebut. DAD digambarkan dengan menggunakan berbagai simbol”.
Menurut Raymond dan George (2007:213) Suatu Diagram Arus Data
(Data Flow Diagram-DFD) adalah
penyajian grafis dari sebuah sistem yang mempergunakan 4 bentuk simbol untuk
mengilustrasikan bagaimana data mengalir melalui proses-proses yang saling
tersambung. Simbol-simbol
tersebut mencerminkan :
a. Unsur-unsur lingkungan
dengan mana sistem berinteraksi
b. Proses
c. Arus data
d. Penyimpanan data
Menurut Jogiyanto (2005:457) dalam buku Sistem Teknologi Informasi
menjelaskan bahwa “Proses dari sistem yang lama dan yang baru dapat juga
digambarkan dengan Diagram Arus Data (DAD) dan lebih menunjukkan dokumen yang
mengalir dari satu entiti ke entiti yang lain. DAD mencoba untuk menggambarkan
sistem pertama kali secara garis besar disebut dengan top level dan memecah-mecahnya menjadi bagian-bagian yang lebih
kecil dalam bentuk modul disebut dengan lower
level. Karena prinsip kerja DAD adalah dikomposisi yaitu memecah sistem
yang kompleks menjadi beberapa modul yang lebih mudah dipahami dan lebih
terinci, maka alat ini sangat tepat untuk pendekatan struktur yang juga
menyarankan cara dekomposisi seperti ini. Yang akan digambar pertama kali dalam
DAD adalah diagram level atas (Top Level
Diagram) yang juga disebut diagram konteks (Context Diagram). Dari Context Diagram ini kemudian akan
digambar menjadi lebih terinci lagi yang disebut dengan overview diagram atau
diagram level nol. Dari diagram level nol ini dapat di pecah-pecah kembali
menjadi diagram-diagram yang lebih terinci menjadi diagram level satu, diagram
level dua dan seterusnya sampai dianggap sudah cukup rinci untuk tidak dipecah
kembali”.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
DAD/DFD adalah metode data sistem informasi yang disajikan menggunakan simbol
yang menggambarkankan proses suatu jaringan fungsional yang dihubungkan antara
alur satu dengan alur yang lainnya.
BAB
III
ANALISA
SISTEM BERJALAN
3.1.
Umum
Lembaga
Instansi Pemerintahan sudah tidak
asing lagi kita dengar khususnya Balai Benih Ikan (BBI), yang semakin hari
semakin banyak dikenal maka dari itu
supaya Lembaga Instansi Pemerintahan khususnya
Balai Benih Ikan (BBI) Parit Mayor Kota Pontianak akan lebih dikenal lagi dan lebih mudah
dalam pengerjaannya diperlukan Sistem Komputer yang akan membantu pekerjaan
user dalam penginputan data-data maupun
proses lainnya, terutama dalam penjualan bibit
ikan pada Balai Benih Ikan (BBI)
Parit Mayor Kota Pontianak ini yang secara umum masih bersifat manual atau
belum terkomputerisasi.
Oleh
karena itu diperlukan juga Sistem Informasi yang akurat dan efisien supaya
dalam menangani proses penjualan bibit
ikan tidak ada kendala sehingga memudahkan karyawan melaksanakan tugasnya
masing-masing.
3.2.
Tinjauan
Instansi
Balai
Benih Ikan (BBI) adalah
Instansi Pemerintahan yang beralamatkan di Jalan
Haji Rais, Kel. Parit Mayor Kec.
Pontianak Timur – Kalimantan Barat
yang terletak di 00º-37º LU dan 03º-00º LS serta diantara 109º-22º BT dan
25º-53º.
Sebelah utara berbatasan dengan sawah milik penduduk petani, disebelah timur
berbatasan dengan rumah potong unggas milik Dinas P2K, disebelah selatan
berbatasan dengan SDN 04 Parit Mayor. Balai Benih Ikan (BBI) Parit Mayor Kota
Pontianak dibangun dilahan seluas ± 1,8 Ha dan berjarak ± 250 meter dari
pinggiran Sungai Kapuas.
Dalam
suatu Instansi Pemerintahan tentunya
memiliki bagan struktur organisasi yang jelas. Tujuannya adalah skema atau
program kerja dibidang-bidangnya dalam Instansi
Pemerintahan tersebut harus dengan
jelas diketahui dan diterapkan agar proses kegiatan bekerja akan lebih mudah diketahui dalam Instansi Pemerintahan tersebut
dapat lancar guna mencapai tujuan yang diharapkan didalam pelaksanaan tugas
pemerintahan
tersebut berusaha berkomitmen dengan Visi dan Misi Balai Benih Ikan (BBI) Parit Mayor Kota
Pontianak, adapun Visi dan Misinya adalah :
1. VISI
Pelaku usaha pertanian, perikanan dan kehutanan sejahtera
kualitas pangan terjamin dan kelestarian lingkungan terjaga.
2. MISI
a.
Meningkatkan
pelayanan administrasi, akuntabilitas kinerja dan keuangan serta
profesionalisme sumber daya aparatur.
b.
Mewujudkan
ketersediaan produksi dan mutu hasil pertanian yang berkelanjutan.
c.
Mewujudkan
ketersediaan bahan pangan hewani yang Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH) bagi
masyarakat dan meningkatkan kesehatan hewan.
d.
Mewujudkan
kelestarian lingkungan dan tertib administrasi peredaran hasil hutan.
e.
Mewujudkan
peningkatan produksi dan hasil perikanan yang berdaya saing dan berwawasan
lingkungan.
f.
Menyelenggarakan
tata kelola UPTD yang profesional guna mewujudkan pelayanan publik yang optimal.
3.2.1.
Sejarah
Singkat Instansi
Sejarah pendirian Balai Benih Ikan (BBI) Lokal Kota Pontianak
dibangun karena adanya permintaan dari petani pembudidaya ikan di wilayah
Pemerintah Kota Pontianak yang kesulitan memperoleh bibit ikan, dimana bibit ikan banyak didatangkan
dari UPIS (Unit Pembenihan Ikan Sentral) Anjungan dan luar Kalimantan, sehingga
Pemerintah Kota Pontianak harus menyediakan sarana dan prasarana pembibitan ikan seperti Balai Benih Ikan (BBI) kemudian
dimulai perencanaan dan pembangunan Balai
Benih Ikan (BBI)
Pontianak.
Pembangunan Balai Benih Ikan (BBI) Lokal Air Tawar Kota
Pontianak menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementrian Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia, bekerjasama dengan
Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
yang sebelumnya bernama Dinas Urusan Pangan, bersama Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi
Kalimantan Barat. Perencanaan pembangunan diusulkan sejak tahun 2006 dan
disetujui pelaksanaan pembangunan setahun kemudian di Kelurahan Parit Mayor Kota Pontianak. Alasan
pembangunan Balai Benih Ikan (BBI) di
Kelurahan Parit Mayor Kota Pontianak dengan
pertimbangan sebagai berikut :
a. Lahan
harus berstatus hak milik pemerintah dan lahan tersebut merupakan lahan milik
Pemerintah Kota Pontianak.
b. Luas
lahan minimal 1 Ha.
c. Dekat
dengan sumber air yaitu Sungai
Kapuas, karena wilayah ini berada di tepian Sungai
Kapuas.
d. Disekitar
wilayah ini banyak terdapat pembudidayaan ikan.
e. Tanahnya
termasuk liat yang dapat menahan air.
3.2.2.
Struktur
Organisasi dan Fungsi
Tugas dan fungsi dari
setiap jabatan dalam struktur organisasi antara lain:
1. Sugiharto,
S.Pt sebagai Koordinator Balai Benih Ikan
(BBI) memiliki tugas dan fungsi sebagai
pengarah dalam pelaksanaan kegiatan dilapangan.
2. Khodirin
sebagai Manajer Pengendali Mutu memiliki tugas dan fungsi sebagai pengendali
mutu serta pengawasan bibit
ikan mulai dari proses pemijahan, hingga menjadi bibit ikan yang siap untuk
dijual.
3. Yuda
Suhardi sebagai Manajer Administrasi dan Kualitas Air memiliki tugas dan fungsi
sebagai penanggung jawab dalam keluar masuknya administrasi serta melakukan
pengontrolan kualitas air pada pemeliharaan bibit/ikan.
4. Ruslan
sebagai Manajer Produksi dan Mekanik memiliki tugas dan fungsi untuk
memproduksi bibit/ikan
yang siap dijual serta melakukan perbaikan jika ada kerusakan didalam
lingkungan Balai Benih Ikan (BBI) Parit
Mayor Kota Pontianak.
5. Idham
Suryana sebagai Manajer Pemasaran dan Kesehatan Ikan memiliki tugas dan fungsi
untuk memasarkan serta melakukan perawatan pada bibit/ikan yang ada di Balai Benih Ikan (BBI) Parit Mayor Kota Pontianak.
6. Khairuzzaman
Adwinata sebagai Security memiliki tugas dan fungsi untuk menjaga keamanan, dan
ketentraman didalam lingkungan Balai Benih Ikan (BBI) Parit Mayor Kota Pontianak.
3.3.
Prosedur
Sistem Berjalan
Penjualan bibit ikan pada Balai Benih Ikan (BBI) Parit
Mayor Kota Pontianak melalui beberapa tahapan atau proses, diantaranya sebagai
berikut :
a.
Prosedur Pembelian Bibit
Ikan
Konsumen datang
langsung ke Balai Benih Ikan (BBI) untuk membeli bibit ikan melalui Bagian
Pemasaran. Sebelum melakukan pembelian dilakukan pengisian buku tamu pembelian
untuk konsumen sebagai bukti pembelian. Setelah itu Bagian Pemasaran mengecek
stok bibit ikan yang diinginkan Konsumen, jika stok bibit ikan ada, maka akan
dilakukan pengemasan oleh Bagian Pemasaran. Setelah itu, Konsumen membayar ke
Bagian Pemasaran, dan Bagian Pemasaran memberikan salinan Nota Penjualan serta
bibit ikan kepada Konsumen secara langsung.
b.
Prosedur Pembuatan
Laporan Penjualan
Bagian Pemasaran
menyerahkan Nota Penjualan kepada Koordinator BBI, kemudian Koordinator BBI membuat
Laporan Penjualan dari Nota Penjualan yang diberikan oleh Bagian Pemasaran.
Setelah itu, Laporan Penjualan diserahkan kepada Bendahara Penerimaan, kemudian
Bendahara Penerimaan memberikan Tanda Bukti Pembayaran kepada Koordinator BBI
untuk diarsipkan. Laporan Penjualan yang sudah disahkan oleh Bendahara
Penerimaan langsung diserahkan kepada Kantor Kas Daerah.
3.4.
Diagram
Alir Data (DAD) Sistem Berjalan
Diagram Alir Data (DAD) adalah metode data sistem
informasi yang disajikan menggunakan simbol yang menggambarkan proses suatu
jaringan fungsional yang dihubungkan antara alur satu dengan alur yang lainnya.
Untuk mengetahui gambaran sistem penjualan bibit ikan
pada Balai Benih Ikan (BBI) Parit Mayor Kota Pontianak dapat dijelaskan melalui
Diagram Alir Data (DAD). Adapun
diagram alir data sistem berjalan dari sistem pejualan bibit ikan pada Balai Benih Ikan (BBI) Parit
Mayor Kota Pontianak
meliputi diagram konteks dan diagram nol atau pun diagram detail adalah sebagai
berikut:
1. Diagram Konteks
Keterangan:
Ko = Konsumen
BPem = Bagian Pemasaran
Kor = Koordinator
BP = Bendahara Penerimaan
KKD = Kantor Kas Daerah
BTP = Buku Tamu Pembelian
FC. NP = Fotokopi Nota Penjualan
NP = Nota Penjualan
TBP = Tanda Bukti Pembayaran
LP. Sah = Lap. Penjualan sudah disahkan
SBI = Stok Bibit Ikan
|
GAMBAR III.3.
Diagram Detail Sistem Penjualan Bibit Ikan
3.
Diagram Detail 1.0
Keterangan:
Ko = Konsumen
BTP = Buku Tamu Pembelian
BPem = Bagian Pemasaran
MBI = Membeli Bibit Ikan
FC. NP = Fotokopi Nota Penjualan
NP = Nota Penjualan
SBI = Stok Bibit Ikan
|
GAMBAR III.4.
Diagram Detail Sistem Penjualan Bibit Ikan
4.
Diagram Detail 2.0
BPem = Bagian Pemasaran
Kor = Koordinator
BP = Bendahara Penerimaan
KKD = Kantor Kas Daerah
NP = Nota Penjualan
TBP = Tanda Bukti Pembayaran
LP : Laporan Penjualan
LP. Sah = Lap. Penjualan sudah disahkan
|
GAMBAR III.5.
Diagram Detail Sistem Penjualan Bibit Ikan
3.5.
Kamus
Data Sistem Berjalan
Kamus data ini meliputi nama arus data, alias, bentuk
arus data, penjelasan, volume dan struktur data. Adapun bentuk dari kamus data
Sistem Penjualan bibit ikan pada Balai Benih Ikan (BBI) Parit Mayor Kota
Pontianak adalah sebagai berikut :
A) Nama Arus Data :
NP
Alias :
Nota Penjualan
Bentuk Data :
Lembar Bukti Transaksi
Arus Data :
BPem-NP-0.0-NP-Ko
Penjelasan :
Bukti transaksi antara konsumen dan pihak BBI
Periode : 1 kali untuk setiap
pembayaran
Volume : 1 lembar
untuk 1 konsumen
Struktur Data : Header+Isi+Footer
Header :Tanggal transaksi+Nama
Konsumen+Alamat Konsumen
Isi : Banyaknya
Ikan+Nama Ikan+Harga Ikan+Jumlah
Footer : Tanda tangan
Konsumen+Tanda tangan pihak BBI
B)
Nama Arus Data : TBP
Alias : Tanda Bukti Penjualan
Bentuk Data : Lembar Bukti Transaksi
Arus Data : BP-TBK-0.0-TBK-Kor
Penjelasan :
Bukti transaksi antara bendahara penerimaan dan koordinator BBI
Periode :1 kali untuk setiap
pembayaran
Volume : 1 lembar
untuk setiap transaksi
Struktur Data : Header+Isi+Footer
Header :
Kop Instansi
Isi : Nama+Jumlah
Nominal+Nama Pemabayar+Alamat
Footer : Tanda Tangan
Bendahara+Tanda Tangan Penyetor
3.6.
Spesifikasi
Sistem Berjalan
Spesifikasi sistem berjalan merupakan pembahasan mengenai
bentuk dari dokumen-dokumen sistem berjalan yang mempunyai pemahaman dalam proses
penjualan bibit ikan pada Balai Benih Ikan (BBI) Parit Mayor Kota Pontianak.
Spesifikasi sistem berjalan tersebut terdiri dari dokumen
masukkan dan keluaran yang dilakukan dalam proses penjualan bibit ikan.
3.6.1.
Spesifikasi
Bentuk Dokumen Masukkan
Dokumen masukkan adalah segala bentuk yang berupa dokumen yang diolah dalam
proses yang dapat menghasilkan keluaran atau output yang diinginkan. Yang termasuk dokumen masukkan dalam sistem
penjualan bibit ikan pada Balai Benih Ikan (BBI) Parit Mayor Kota Pontianak
adalah :
A)
Nama Dokumen : Buku Tamu Pembelian
Fungsi : sebagai bukti
konsumen melakukan pembelian
Sumber : Pihak BBI
Tujuan : Konsumen
Media : Kertas
Jumlah : Rangkap satu
Frekuensi : Sekali
Format : A.1
3.6.2.
Spesifikasi
Bentuk Dokumen Keluaran
Yang termasuk dokumen keluaran dalam sistem penjualan bibit ikan pada Balai
Benih Ikan (BBI) Parit Mayor Kota Pontianak adalah :
A) Nama Dokumen :
Nota Penjualan
Fungsi :
sebagai bukti transaksi
Sumber :
Pihak BBI
Tujuan :
Konsumen
Media :
Kertas
Jumlah :
Rangkap satu
Frekuensi :
Sekali
Format :
Lampiran B.1
B) Nama Dokumen :
Tanda Bukti Pembayaran
Fungsi :
sebagai lembar bukti setoran
Sumber :
Bendahara Penerimaan
Tujuan :
Pihak BBI
Media :
Kertas
Jumlah :
Rangkap satu
Frekuensi :
Sekali
Format :
Lampiran B.2
3.7.
Permasalahan
Dalam sistem penjualan bibit ikan yang diterapkan oleh
Balai Benih Ikan (BBI) Parit Mayor Kota Pontianak selama ini terdapat beberapa
permasalahan atau kendala-kendala yang terkadang dihadapi, antara lain :
1.
Transaksi penjualan
masih dilakukan secara manual, yaitu konsumen harus datang langsung ke BBI.
2.
Pengolahan data
penjualan pada BBI masih menggunakan sistem pembukuan (masih manual) sehingga
adanya proses perekapan data yang menghambat proses pengolahan data bibit ikan.
3.
Belum adanya media
promosi yang baik untuk digunakan dalam memberikan informasi tentang BBI.
3.8.
Pemecahan
Masalah
Penulis mengajukan beberapa solusi alternatif untuk
menyelesaikan beberapa permasalahan yang ada, antara lain :
1.
Dengan menggunakan
sistem aplikasi penjualan berbasis web,
transaksi penjualan dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
2.
Dengan menggunakan
sistem aplikasi penjualan berbasis web
yang telah menggunakan database
sehingga dapat meminimalisir kesalahan akibat adanya proses rekapitulasi.
3.
Sistem aplikasi
penjualan berbasis web dapat menjadi
media promosi yang lebih efektif.
BAB
IV
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil Analisa Sistem Berjalan pada proses sistem penjualan bibit ikan pada
Balai Benih Ikan (BBI) Parit Mayor Kota Pontianak ini dapat penulis simpulkan
sebagai berikut :
1.
Dalam pengolahan data yang masih manual
dan belum terkomputerisasi.
2.
Dalam penyimpanan berkas-berkas yang
masih kurang tertata dengan baik dan belum terkomputerisasi. Ini akan
menyebabkan kesulitan dalam melakukan pencarian data yang diperlukan.
3.
Pencatatan yang dilakukan dua kali
pencatatan, yaitu catatan manual (pencatatan dibuku) dan dikomputer (pencatatan
Microsoft Office Excel). Dalam hal
ini akan ada kemungkinan dari salah satu data tersebut tidak sama atau berbeda.
4.
Kurang efektif didalam sistem penjualan
saat ini dan masih terdapat aktivitas yang masih bersifat manual dalam proses
sistem penjualan bibit ikan pada Balai Benih Ikan (BBI) Parit Mayor Kota
Pontianak.
4.2.
Saran
Beberapa
hal yang dapat disarankan oleh penulis dalam pelaksanaan rancangan sistem
informasi atau pun sistem berjalan Penjualan Bibit Ikan pada Balai Benih Ikan
(BBI) Parit Mayor Kota Pontianak ini kepada pihak BBI :
1.
Mencari karyawan/pekerja yang dapat
ditempatkan sebagai operator dan ahli dari bidang IT (Information Technology) lainnya.
2.
Menerapkan sistem penjualan bibit ikan
yang telah terkomputerisasi dan berperan aktif dalam pengembangan sistem
tersebut, sehingga dapat meningkatkan kemampuan layanan dari sistem yang telah
terkomputerisasi tersebut.
3.
Menambah atau mengganti sebuah unit PC (Personal Computer) yang memiliki hardware dan software yang lebih mutakhir sehingga mendukung efektifitas dan
efisiensi kerjanya.
4.
Mengadakan pelatihan pemakaian komputer
kepada para karyawan/pekerja dan sifatnya untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensi kerjanya.
DAFTAR
PUSTAKA
Arimin,
Tatang M. 2003. Pokok-pokok Teori Sistem.
Jakarta: PT. Raja
Grafindo
Persada.
Davis, William S. 1981. Sistem Pengolahan Informasi (Information Processing
System). PT. Erlangga.
Jogiyanto,
HM. 1995. Analysis dan Desain Sistem
Informasi (Pendekatan
Terstruktur).Yogyakarta: Andi Offset.
Jogiyanto, HM. 2003. Sistem
Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Martino,
R.L. 1993. Information Management
(Manajemen Informasi). Jakarta: PT Rineka Cipta.
Prahasta, Edi. 2014. Sistem Informasi Geografis. Bandung: Informatika Bandung.
Ramakrishrian,
Gehrke Raghu. 2003. Sistem Manajemen
Database (Database Management Systems). Yogyakarta: Andi.
Susanto, Azhar. 2002. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
Lampiran A.1. Buku Tamu
Pembelian
No.
|
Tanggal
|
Nama
|
Perihal
|
Penerima
|
|
Nama
|
Paraf/tgl
|
||||
Lampiran B.1. Contoh Nota
Penjualan
Tanggal : ...........................
Tuan
:.................................
Toko ................................
NOTA NO.
..................... ................................
Banyaknya
|
Nama Barang
|
Harga
|
Jumlah
|
Jumlah Rp.
|
Lampiran B.2. Contoh Tanda Bukti Pembayaran
PEMERINTAH
KOTA PONTIANAK
TANDA BUKTI
PEMBAYARAN
NOMOR BUKTI. 2
|
|||||||||||||||||||
a.
Bendahara Penerimaan
b.
Telah Menerima Uang Sebesar
c.
d.
Sebagai Pembayaran
e.
Tanggal Diterima Uang
Lembar Asli :
Salinan 1 :
Salinan 2 :
|
Dalam pembuatan tugas tersebut saya dan kelompok menyadari bahwa masih ada kesalahan.. maka dari itu saya dan kolompok memohon maaf utk semua para pembaca... selamat membaca ^^
Ditulis Oleh : Unknown
Sobat sedang membaca artikel tentang Analisa Perancangan Sistem Informasi. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya
Tiada ulasan:
Catat Ulasan